Entries (RSS)
KLIK SALAH SATU LINK IKLAN DIBAWAH UNTUK MENGHILANGKAN KOTAK INI
.

Melakukan Asuhan Keperawatan (Askep) merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Seorang perawat Profesional di dorong untuk dapat memberikan Pelayanan Kesehatan seoptimal mungkin, memberikan informasi secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku. Metode perawatan yang baik dan benar merupakan salah satu aspek yang dapat menentukan kualitas “asuhan keperawatan” (askep) yang diberikan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan brand kita sebagai perawat profesional. Pemberian Asuhan keperawatan pada tingkat anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia hingga bagaimana kita menerapkan manajemen asuhan keperawatan secara tepat dan ilmiah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi perawat khususnya di indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN PRIMIGRAVIDA

2.1. Konsep dasar asuhan kebidanan primigravida dengan kehamilan fisiologis.
2.1.1. Pengertian kehamilan
Kehamilan ialah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai konswepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba.Ida bagus gede, 1998;4)
2.1.1.1. Penyebab Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi karena pertemuan ovum dan sperma. Pada coitus air mani terpancar kedalam ujung dari vagina sebanyak 3CC. Dalam air mani terdapat spermatozoa atau sel-sel mani sebanyak100-200 juta tiap cc.
Sel mani bentuknya seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk. Inti sel terdapat dikepala sedang ekor gunanya untuk bergerak maju. Karena pergerakkan ini maka dalam sartu jam spermatozoa melalui canalis servikalis dan cavum uteri kemudian kemudian berada dalam tuba. Disini sel mani menunggu kedatangan sel telur, jika pada saat ini terjadi ovulasi maka mungkin terjadi fertilisasi, jadi kehamilan dapat dihasilkan bila coitus dilaksanakan pada saat ovulasi. (Obtetrie fisiologi Padjajaran. 1983; 99)

2.1.1.2. Tanda-tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan meliputi tanda-tanda presumtif, tanda mungkin hamil, dan tanda hamil pasti.
Tanda-tanda persumtif yaitu : Amenorrhoe, mual dan muntah, mengidam (ingin makan khusus), tidak tahan suatu bau-bauan, pingsan bila berada ditempat ramai, sesak dan padat, anorexia, lelah, payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri serta kelenjar montgomeri terlihat lebih besar dan padat. Asanya konstipasi, pigmentasi kuliut, epulis (hypertropi dari pupil gusi) dan pemekaran vena-vena.
Sedangkan tanda-tanda kemungkinan hamil yaitu : perut membesar, uterus membesar adanya tanda hegar, tanda chadwick, tanda piskasek, adanya kontraksi kecil uterus bila dirangsang (braxton hicks), teraba ballotement, dan reaksi kehamilan positif.
San tanda hamil pasti yaitu : adanya gerakan janin, denyut janin dapat didengar dengan stetoskop, dopler, fero elektrocardiogram serta terlihat di USG, foto rontgen.
2.1.2. Pengertian primigravida
Primigravida ialah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. (Mochtar, Rustam, 1990;100)
2.1.2.1. Tanda-tanda kehamilan primigravida meliputi :
Perut tegang, pusar menonjol, rahim tegang, payudara tegang, labia mayora tampak bersatu, hypen seperti pada beberapa tempat, vagina sempit dengan rugae yang utuh, servicks licin bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari, perineum utuh dan baik. Pada servix terdapat pembukaan yang didahului dengan pendataran dan setelah itu baru pembukaan (pembukaan rata-rata1 Cm dalam 2 jam). Pada bagian terbawah janin turun pada 4-6 minggu akhir kehamilan, dan pada persalinan hampir selalu dengan episiotomi (Mochtar, Rustam, 1998; 46).

2.1.3. Perubahan-perubahan pada ibu hamil.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu hamil.
2.1.3.1. Perubahan fisiologis
Di bawah ini terdapat perubahan sistem reproduksi dalam bentuk tabel.

Tabel2.1.3.1.
Perubahan fisiologis


Perubahan pada...

Penyebab

1.Endometrium

Proliferasi endometrium sebagai persiapan terjadinya inplantasi ovum.

Glukogen dihimpun dalam lapisan endometrium untuk mensuplai makanan pada blastokis bila terjadi konsepsi

Pengaruh hormon estedrogen progesteron mempertahankan implantasi di endometrium.

2. Ovarium bertanggung jawab terhadap pembentukan corpus luteum

Implatansi blatokist dan perkembangan plasenta dijamin oleh sekresi progesteron. NCG mulai usia kehamilan 8 hari, yang berfungsi menyediakan nutrisi dan hormon untuk mempertahankan corpus luteum 7-10 minggu sampai placenta dapat berfungsi

3. Tuba falopii merupakan tempat mertemunya ovum dab sperma dan merupakan saluran telur kedalam uterus

Dengan rangsangan hormon esterogen dan progesteron cairan dalam memberi isyarat tentang kondisi, peristiwa dan kapasitas sperma dan pembelahan-pembelahan dalam gamet mengadakan persiapan yang memadai pada endometrium untuk iumplantasi telur..

4. Cervix uteri

Terdapat peningkatan dari vascularisasi, edema lembut dan pembesaran dari glandula/kelenjarcervical

Esterogen bertanggung jawab terhadap perubahan cervix sehingga timbul tanda chadwick. Sumbatan disaluran cervix dapat berfungsi untuk janin, dari inovasi mekanik atau bakteri pada awal persalinan sumbatan ini twerpisah dan kencang. Pembuluh darahnya terp[otong dan cairan kental dikeluarkan sebagai blood slym.

5. Payudara

terdapat peningkatan dari ukuran nodulus dan sensitifitas. Sistem saluran payudara telah tumbuh sejak usia kehamilan 3 bulan

Si bawah rangsangan esterogen dan progesteron payudara membesar ukurannya, puting susu juga membesar, warnanya lebih gelap, menonjol, kelenjar montgomerinya membesar. Produksi kolostrum berlangsung pada akhir kehamilan dan buah dada terus membesar.

6. Vagina

Vascularisasi meningkat pada vagina sehingga vagina menjadi lebih padat

Dibawah pengaruh esterogen terdapat proliferasi dari sel-sel vagina yang menyebabkan dinding saluran vagina menjadi lebih tebalberlipat-lipat dan membesar dalam mempersiapkan lewatnya kepala bayi.

7. Pertumbuhan uterus

Berat uterus meningkat dari 30-50 gram menjadi 900-1000 gram pada kehamilan aterm.

Pengaruh esterogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dan berfungsinya uterus. Progesteron mempersiapkan tempat implantasi dan menghalangi kontraktifitas miometrium.

Volume uterus meningkat dari 10 ml menjadi 2-10 liter pada kehamilan aterm

Uterus akan dapat teraba

3 bulan pada sekitar simpisis

6 bulan setinggi pusat

4 bulan 3 jari dibawah pusat

Posisi uterus

Memasuki rongga panggul pada minggu ke 12 dan mengadakan dextro rotasi kearah kanansesuai pembesarannya

Perkembangan janin dapat dipantau , menyebabkan tekanan pada ureter kanan. Berat uterus pada trimester III dapat menekan vena kava dan aorta dapat menyebabkan tanda-tanda hipertensi pada posisi terlentang

Uterusbertahan dalam posisi longituginal terhadap garis aksis panggul

Pertumbuhan janin teraba. Kehilangan pusat gaya berat sesuai dengan pemberatan uterus.

Sokongan bagian depan oleh dinding abdomen

Penyempitan lumen rectum dapat terjadi

Uterus tidak begitu semsitif untuk kontraksi sehingga sampai pertengahan kehamilan, ketika uterus menjadi lebih sensitif akibat rangsangan oksitosin

Kontraksi pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Kelahiran pre term merupakan resiko pada kehamilan trimester III

Pada akhir trimester II sampai trimester III, uterus lebih sensitif untuk kontraksi

Merupakan permulaan kelahiran pada kehamilan aterm. Menyebabkan kematangan, dilatasi,perdarahan cervix pada kehamilan aterm.

Kontraksi Broxton hicks merupakan kontraksi yang tidak beraturan, datang sewaktu-waktu, tidak mempunyai irama tertentu, kontraksi ini dapat timbul selama kehamilaan.

Esterogen menyebabkan peregangan myometrium. Wanita hamil merasakan kontraksi terasa tegangandan tekanan pada uterus. Kontraksi ini dapat diraba pada pemeriksaan . Pada trimester III kehamilan dalam masa persalinan.(Maternity Nursing W.B. Sauders, 1981)


2.1.3.2. Penyesuaian dan proses psikologis
Penyesuaian dan proses psikologis sibagi dalam trimester I, II, dan III seperti tercantum dalam tabel di bawah ini


Tabel 2.1.3.2
Penyesuaian dan proses psikologis


Klasihikasi

Periode

Perusahan psikologis

Trimester I

Periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia hamil

Meningkatnya kebutuhan mencintai dan dicintai tanpa seks libido karena dipengaruhi oleh kelelahan, mual dan payudara yang membesar.

Adanya kekhawatiran dan kecemasan.

Trimester II

Periode kesehatan

Ibu merasa sehat

Bebas dari ketidaknyamanan

Merupakan fase bathiniah, kehamilan untuk membangkitkan identitas keibuannya.

Sebagai wanita merasa lebih erotik.

Trimester III

Periode penggunaan yang waspada

Terdapat rasa gelisah

Adanya rasa ketakutan

Ketidak nyamanan fisik

Memerlukan dukungan

Seksualitas menurun karena perut membesar sehingga menciptakan rasa bersalah pada ibu.

Berbagi perasaan diantara pasangan sangat penting untuk periode ini. (Varney.H.1997)




2.2. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
Dalam memberikan Asuhan kebidanan dilakukan melalui langkah-langkah pengkajian, menentukan diagnosa, merencanakan dan melaksanakan asuhan kebidanan serta melakukan evaluasi hasil kegiatan.
2.2.1. Pengkajian
Pemeriksaan pada iobu selama kehamilan penting sekali. Hasil pemeriksaan yang lengkap akan memberikan gambaran yang menyeluruh untuk menilai kesejahteraan ibu, mengidentifikasikan perubahan-perubahan normal serta mendeteksi keadaan-keadaan yang mengandung resiko kehamilan dan massa persaklinan. Pengkajian dilakukan terhadap keseluruhan aspek yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual ibu seperti tercantum dalam tabel dibawah ini.
1.2.1.1. Pengkajian data subyektif

Tabel 2.2.1.1.

Pengkajian Data Subyektif

Pengkajian

Tentang

Hal-hal yang dikaji

Tujuan

1. Identitas/Bio data

Nama DX/suami, umur, agama, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, alamat, penghasilan

Untuk mengetahui atau mengenal penderita dan menentukan status sdosial ekonominya yang harus diketahui misal : untuk menentukan Anjuran apa yang diberikan selain itu umur penting untuk prognosa kelahiran.

2. Keluhan utama

Apa yang px rasakan/penderita rasakan saat ini

Agar diketahui apakah penderita datng untuk pemeriksaan kehamilan atau kalau ada keluhan-keluhan lain yang penting

3. Riwayat kehamilan ini

Usia hamil, HDHT, siklus haid, perdarahan pervaginam, fluor, mual/muntah, masalah kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan/jamu

Anamnesa haid serta siklusnya dapat diperhitungkan tanggal persalinan serta memantau perkembangan kehamilannya serta dengan anamnesa ini dapat diketahui dengan segera adanya kelainan / masalah dalam kehamilan dan dapat ditangani dengan segera.

4. Riwayat obstetri yang lalu

Jumlah kehamilan, jumlah persalinan, jumlah persalinan cukup bulan, jumlah persalinan prematur, jumlah anak hidup, jumlah keguguran. Perdarahan pada kehamilan, persalinan, nifas terdahulu, berat bayi <> 4 kg.

Adanya masalah-maslah persalinan kehamilan dan nifas yang lalu

Pertanyaan ini mempengaruhi prognosa persalinan dan persiapan persalinan yang lampau adalah hasil ujian—ujian dari segala faktor yang mempengaruhi persalinan.

5. Riwayat penyakit

Jantung, ttekanan darah tinggi, TBC, pernah operasi, alergi obat/makanan, ginjal, asma, epilepsi, penyakit hati, pernah kecelaakaan.

Data ini penting diketahui untuk melihat adanya kemungkinan penyakit-penyakit yang menyertai dan dapat mempengaruhi kehamilan.

6. Riwayat kesehhatan keluarga

- Anak kembar

- Penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan (TBC)

- Penyakit keluarga yang dapat diturunkan CDM

Data ini untuk melihat kemungkinan terjadi terhadap ibu hamil dan mengupayakan pencegahan dan penanggulangannya.

7. Riwayat KB

- Metode KB apa yang dipakai dan lama pemakaian

Data ini untuk menentukan rencana tindakan dalam mengambil keputusan bila diperlukan dan membantu dalam mengkaji keadaan psikologis ibu.

8. Riwayat sosial ekonomi

- Status soosial ekonomi

- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan

- Jumlah kelluarga di rumah yang membantu

- Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga.

- Pendidikan, pekerjaan, penghasilan.

Data ini untuk mengetahui adanya kebiasaan-kebiasaan sehari-hari ibu yang akan mempengaruhi kehamilan.

9. Pola kegiatan sehari-hari

- Makan dan minum

- Pola eliminasi

- Keberhasilan diri

- Aktifitas sehari-hari

- Tidur dan istirahat

- Olahraga.

Data ini untuk mengetahui adakah kebiasaan sehari-hari ibu yang akan mempengaruhi kehamilan.


Tabel 2.2.1.2.

Pengkajian data obyektif


Pengkajian

Hal yang dikaji

Rasionalisasi

Pemeriksaan umum

- Kesadaran

- Tinggi badan

- Berat badan

- Tanda-tanda vital; suhu, nadi, tensi, respirasi

Untuk menilai kesan pertama kepadda klien dan menentukan tindakan

Untuk memberikan gambaran menganai ukuran panggul

Untuk mengetahui status gizi ibu & dapat dipantau perkembangannya.

Untuk mengatahui adanya kelainan pada sistem tubuh.

Pemeriksaan fisik

1. Inspeksi

- Rambut : bersih/kotor apakah mudah dicabut.

- Muka adakah cloasma gravidarum

- Mulut dan gigi : kebersihan, stomatitis, caries leher : addakah pembesaran kelenjar limfe.

- Dada : bentuk payudara pigmentasi areola pappila mamae

- Perut apakah pembesaran perut sesuai umur kehamilan, adakah strie gravidarum atau bekass operasi

- Vulva : keadaan perineum.

- Ekstremitas : adakah vances, oedema, luka

Untuk mengetahui keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan

2. Palpasi

- Leopold I

- Leopold II

- Leopold III

- Leopold IV

Menentukan TFU dan tuanya kehamilan serta bagian apa yang di fundus

Menentukan letak punggung anak dengan presentasi membujur dan menentukan kepala anak pada letak lintang.

Menentukan apa yang terddapat dibagian bawah dan apakah bagian anak sudah masuk PGP atau belum.

Menentukan bagiaan bawah dan seberapa masuknya.

3. Auscultasi

- Denyut jantung janin

4. Perkusi

- Reflek patella

Untuk mengetahui keadaan janin mengetahui reflek patela bila kemungkinan mengalami kekurangan Vit B1.

5. Ukuran panggul luar

- Distantia spinarum

- Distantia cristorum

- Bordelogue

- Lingkar panggul

Untuk mengetahui keadaan panggul yang akan berpengaruh pada proses persalinan.

6. Pemeriksaan laboratorium

- Albumin

- Reduksi

- Hb

- HBSAg

Untuk mengetahui faktor resiko ibu hamil, misal : pre eklamsi

Untuk mengetahui apakah ibu mengidap DM

Untuk mengetahui faktor resiko terhaddap anemia

Untuk mengetahui faktor resiko terhadap hepaatitis



2.2.1. Pengkajian

Data Dasar

Diagnosa / Masalah

S

O

Ibu mengatakan hamil ...... bulan kehamilan ke berraapa, gerakan anak mulai dirasakan kapan HDHT, keluhan saat ini.

K/u ibu kesadaran ..........

BB........, TB......cm, , T......., S........., N......., R.........

Hasil inspeksi............

Hasil palpasi............

Hasil auscultasi.............

Hasil perkusi..............

Hasil pemeriksaan laboratorium

G............., P.............mgg

T/H, intra/ekstra uterin, letak, k/u ibu.......


2.2.3. Pengkajian
Diagnosa : G........, D........., ..........mgg, T/H, inttra uterin panggul.........k/u ibu.............
Tujuan : kehamilan berjalan normal
Kriteria : - Keadaan ibu dan janin baik
- TFU sesuai umur kehamilan

Perencanaan

Rassionalisasi

1. Lakukan komunikasi therapeutik dengan klien

2. Berikan penjelasan pada px tentang kondisi kehamilannya

3. Berikan KIE

- Tanda-tanda persalinan

- Persiapan persalinan

- Tanda-tanda bahaya

- Tempat melahirkan

- Penolong

4. Anjurkan klien kontrol 1 bulan lagi

Dengan komunikasi therapeutik diharapkan tercipta hubungan/ kerja sama yang baik antara klien dan petugas

Pemberian informasi pada klien tentang kondisi kehamilannya akan menambah pengetahuan klien dan membuat klien tenang dan tidak cemas.

Dengan penjelasan ibu akan lebih menngerti dan tidak akan bingung dalam menghadapi masalah.

Konvoi yang teratur akan dapat mempermudah kita untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada secara dini.


2.2.4. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana tindakan didalam pelaksanaan kemungkinan bidan melakukan tindakan secara langsung pada klien atau bekerjasama (kolaborasi ) dengan tenaga lain.
Kegiatan pelaksanaan perlu dikendalikan agar tetap menuju sasaran. Setiap tindakan yang dilakukan memberikan perubahan pada sasaran.

2.2.5. Evaluasi
Tahap ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan. Bila tindakan yang dilakukan mencapai tujuan perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul akibat keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan maka lanngkah-langkah sebelumnya perlu diteliti kembali.

ARTIKEL BERKAITAN